Selasa, 03 Desember 2013

SURGA EKOWISATA DI RANAH MINANG

SURGA EKOWISATA DI RANAH MINANG
Oleh,
 Muhammad Ali, MLS          
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) terletak di empat propinsi yaitu Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan, dengan luas 1.375.379,867 ha. Sebagian TNKS terdapat di Kabupaten Pesisir Selatan dengan ibu Kabupaten “Painan”. Painan mempunyai segudang tempat ekowisata yang masih asri, kalau boleh saya katakan “PAINAN IS THE HIDDEN PARADISE EVER SEEN ” tapi sayang kurang dilirik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Apa sebenarnya yang terjadi?

Potensi Ekowisata TNKS di Pesisir Selatan




Air Terjun Lumpo
      
Pada saat pertama kali diperkenalkan, ekowisata tidaklah begitu menarik perhatian para pelaku industri pariwisata. Sama halnya dengan layanan SMS (Short Message Service) yang pada awalnya juga kurang menarik minat para operator telepon seluler. Namun perlahan tapi pasti, seiring dengan meningkatnya pemakai telepon seluler maka SMS menjadi bisnis yang menguntungkan. Demikian juga halnya dengan ekowisata, saat ini telah mendapatkan tempat dalam industri pariwisata. (Purbo, 2008). Stigma di masyarakat bahwa pariwisata itu identik dengan 3-S (Sun, Sand, Sex) harus diubah. Tidak semua pariwisata itu sifatnya berfoya-foya dengan tidur di hotel berbintang. Contohnya Kawasan Ekowisata Tangkahan, Kabupaten Langkat Sumatera Utara
                                                                  
 dengan Cottage bambu, kayu, tepas dan penerangan lampu teplok setengah malam karena PLN belum masuk. Masyarakat hanya menghandalkan Jenset. Cottage dengan harga yang sangat terjangkau cukup diminati wisman dan wislok. Inilah yang perlu di bangun agar rasa menyatu dengan masyarakat lokal terhayati dan tidak membangun gap yang besar. Celah seperti inilah yang harus dioptimalkan melalui pengembangan ekowisata. Dalam tulisan ini akan di ekspos 5 objek ekowisata dan beberapa gambar objek lain yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dan untuk lebih dipromosikan dalam negeri dan ke mancanegara.

1. Air Terjun Tembulun 

Sumber air dari air terjun ini digunakan untuk Perusahaan Air minum di Pesisir Selatan ini menunjukkan bahwa air nya sangat bersih dan jernih. Umumnya sumber air pada air terjun di Pesisir Selatan ini berasal dari hutan TNKS. Dalam perjalanan menuju Air terjun para wisatawan dapat menikmati buah durian yang sangat banyak tumbuh   di sekitar jalur trekking menuju air terjun. Tak kalah meriahnya adalah burung, tupai dan hewan pemakan buah saling bersahutan seolah takut jatah mereka di ambil manusia. Air terjun ini adalah salah satu yang paling banyak dikunjungi karena aksibilitas menuju ke objek hanya 3 km. dari kota Painan.

2. Batu Biduk 

Pohon Jambu dalam perjalanan ke Air Terjun Lumpo
Sesuai dengan namanya batu biduk ( batu yang berbentuk sampan) dengan air yang jernih dan bebatuan yang menonjol di sekitarnya dapat menambah keidahan alam dan sungai. Bebatuan sekitar sungai dapat menjadi tempat bersantai dan duduk wisatawan sambil menikmati hutan TNKS dan sungainya. Dalam perjalanan menunju objek ini belum tersedia fasilitas seperti shelter dan lainnya sehingga pengunjung terasa monoton dalam perjalanan tanpa ada tempat istirahat yang memadai. Walaupun demikian pengunjung senang ke tempat ini untuk berpiknik membawa keluarga sambil duduk-duduk bersantai di bebatuan dan mandi di air yang demikian sejuk. Objek ini layak untuk dikembangkan dengan tetap memegang teguh prinsip  ekowisata.

3. Pemandian Baringin Gadang 

Tidak jauh dari batu biduk dapat dijumpai pemandian yang lebih menarik dan agak dalam. Disini wisatawan harus melakukan treking selama 30 menit dengan medan yang landai untuk mendapatkan objek wisata (pemandian Baringin gadang). Tepatnya didekat pohon beringin besar pemandangannya sangat indah sehingga para wisatawan yang senang fotografi dapat mengabadikan pemandangan yang menakjubkan ini. Mengingat ada dua objek wisata pada satu jalan treking maka sangat mudah untuk kembangkan menjadi satu paket wisata. Biasanya wisatawan sangat tertarik untuk datang apabila pada satu lokasi terdapat lebih dari satu objek yang akan dilihat.    
4. Air Terjun Lumpo
Objek ekowisata  Air Terjun Lumpo (Lumpo Waterfall)  yang selama ini telah menjadi buah bibir masyarakat. Objek ini terletak di desa Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan. Jarak dengan pantai pesisir selatan lebih kurang  11 Km. medan perbukitan curam dan terjal. Dalam perjalalanan menuju air terjun akan ditemui ladang tua dan hutan yang masih asli dan lebat, burung-burung

bersahutan seolah takut terusik oleh tingkah manusia yang biasa memburu. Bagi yang senang makan buah durian di sinilah tempatnya, karena pohon durian turut meramaikan pepohonan hutan yang rimbun. Tak jarang penduduk desa duduk termenung menunggu sang buah kesayangan jatuh dari pohon di taman nasional milik negara ini.  Dan buah-buah lain cukup banyak sehingga hewan pemakan buah seolah tak mampu menghabiskan makanan ini.  Hal ini dibuktikan saat perjalanan (survey) sangat banyak buah
Pohon Jambu Air Dalam Perjalanan Ke Air Terjun Lumpo
durian dan jambu air sedang matang-matangnya untuk siap di santap, sehingga perjalanan sangat menyenangkan dan tidaklah takut terasa lapar di hutan lebat ini. Air terjun lumpo ini cukup tinggi dan bertingkat. Untuk menuju objek ini para trekker di harapkan berangkat pagi agar dapat menikmati suasana air terjun sebelum sore hari. Perjalanan memakan waktu lebih kurang 4-5 jam sekali jalan sehingga para eco traveller diharapkan membawa bekal dan peralatan secukupnya untuk menginap di hutan mengingat sukarnya medan dan lamanya diperjalanan.  Bila kondisi fisik cukup kuat dan cuaca mendukung maka dimungkinkan perjalanan satu hari pulang pergi.

5. Terowongan Bekas Tambang Emas
          Salah satu objek ekowisata yang penting dan bersejarah adalah Terowongan Bekas Tambang Emas. Pada objek ini pengunjung dapat melakukan kegiatan lintas alam berkemah, pengamatan flora dan fauna dan fotografi. Dalam perjalanan menuju objek ini pengunjung dapat menikmati buah durian   pepohonan ini tumbuh menyebar di sekitar jalan treking.  
Seperti pertanyaan di awal tulisan ”mengapa daerah ini kurang dikunjungi” diantaranya adalah kurangnya promosi, kurangnya fasilitas pada tempat-tempat ekowisata dan kurangnya SDM yang ngurusin tempat yang luar biasa indahnya, pada hal   secara umum objek ekowisata di Pesisir Selatan cukup menakjubkan dan bervariasi dari mulai air terjun, treking memasuki hutan, wisata buah-buahan, wisata sungai, pengamatan flora dan fauna dan berkemah. Imbauan penulis ”Coba deh berkunjung ke ” Hidden Paradise” ini.   


















       






             
            
            
            

            
             
             
            
            
            

            
             
       






             
            
            
            

            

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar