Jumat, 13 Desember 2013

   
  BERGURU PADA ALAM TERKEMBANG  
DI OBJEK EKOWISATA AEK ANULI

Oleh:  Muhammad Ali, MLS


Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata yang berwawasan lingkungan, mempunyai unsur pendidikan konservasi dan mempunyai kepedulian terhadap masyarakat lokal.


          Belajar pada alam terkembang adalah belajar yang paling indah, karena kita akan  menyadari betapa kuasanya Tuhan yang maha esa dengan segala ciptaannya.  Untuk itu marilah belajar dari alam yang demikian indah dan mempesona, keingintahuan kita akan bertambah dari hari ke hari, apalagi dipadukan dengan kemajuan teknologi informasi maka akan lengkaplah ilmu yang kita miliki. Pengunjung pada Hutan Penelitian Aek Nauli dapat langsung belajar di alam terbuka. 


Berdampingan dengan alam, bersentuhan dengan pepohonon, dan beratapkan canopy rindang pepohonan hutan dibalut udara sejuk dengan  hembusan angin sepoi. Ibarat satu paket kenikmatan yang  akan menambah kesegaran tubuh dan sukar untuk diungkapkan dengan kata-kata yang seindah apapun. Dalam perjalanan, alam akan menyuguhkan panorama indah melihat danau toba dari sudut pandang berbeda yaitu dari ketinggian 1384 m.dpl. Para treker juga dapat menikmati Nephentes ( kantong semar) tumbuhan langka yang sukar dijumpai di sembarang tempat.   
 
Pemandangan dari Puncak Panorama 
Hutan Penelitian Aek Nauli telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.39/Menhut-II/2005, tanggal 7 Pebruari 2005. Luas arealnya adalah 1.900 hektar. Mandat utama yang dibebankan sebagai tujuan khusus kawasan ini, selain untuk tujuan penelitian


kehutanan dalam arti luas, adalah untuk pengembangan kegiatan ekowisata. Sejak tahun 1996, Kawasan Hutan Penelitian Aek Nauli yang saat ini sudah menjadi KHDTK Aek Nauli, telah dipromosikan menjadi Daerah Tujuan Ekowisata. Berbagai kegiatan ekowisata telah banyak dilakukan, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, maupun
                                      
masyarakat umum. Bahkan pengunjung dari mancanegara pun turut ambil bagian. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, sebagai lembaga yang diberi mandat untuk mengelola kawasan ini, secara bertahap terus melakukan pembenahan, perbaikan, penataan, dan penambahan produk ekowisata guna meningkatkan minat pengunjung. Hal-hal yang sudah dilakukan anatara lain pembuatan jalur trekking, camping ground, picnic area, shelter, arboretum, dan
pembinaan pegawai maupun warga untuk dijadikan tenaga pemandu wisata yang profesional. Pembinaan kepada ibu-ibu darma wanita juga tidak ketinggalan  guna meningkatkan pelayanan pengunjung, khususnya pelayanan konsumsi. 

Saat ini KHDTK Aek Nauli mempunyai keunggulan komparatif  dibandingkan daerah kunjungan lain, antara lain adalah keamanan pengunjung sangat terjaga, alam yang indah, segar, nyaman dan pelayanan satu atap. Disamping itu ada juga fasilitas kantor yang dapat digunakan untuk kegiatan edukasi seperti perpustakaan, ruang pertemuan, gedung olah raga, guest house. Beberapa laboratorium juga dapat dijadikan arena belajar dan studi banding pengunjung. Keunggulan lain adalah letaknya yang strategis berada pada jalur lintas Sumatera dan dekat dengan kawasan wisata Danau Toba, sehingga pengunjung dapat mengkombinasikan wisata air danau toba dengan wisata hutan dataran tinggi Aek Nauli. Hal ini merupakan perpaduan wisata yang sangat menarik yang menjanjikan petualangan alam lebih kompleks yang tentunya akan membuat pengunjung merasa lebih puas dan tertantang. Untuk tahun 2012 jumlah pengunjung sudah lumayan banyak yaitu 2116 orang dari berbagai group.

Sungai yang Mengalir dekat Camping Ground


LETAK DAN AKSESIBILITAS KHDTK AEK NAULI
Secara administrasi pemerintahan, KHDTK Aek Nauli termasuk dalam wilayah Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, dan terletak di jalan lintas Sumatera tepatnya di lintas Pematang Siantar – Parapat yang berjarak 10 km dari Kota Wisata Parapat dan mudah terjangkau.

FASILIAS YANG TELAH ADA
          Piknik Area, Bumi Perkemahan (Camping Ground),  empat buah shelter dan jalur treking (ringan dan sedang).   Kegiatan  yang dapat dilakukan pengunjung adalah Berkemah, Outbond Training, Treking, Turun tebing, Jalan santai, Pengamatan burung (Birds watching), Pengamatan Budidaya lebah madu,  penyadapan getah kemenyan dan getah pinus. Kegiatan-kegiatan seperti ini akan menjadi pengalaman yang tidak adakan terlupakan karena pengunjung dapat memanen sendiri Hasil Hutan Bukan Kayu.
Aek Nauli sebenarnya sudah dikenal secara internasional, hal ini terbukti ketika adanya Lake Toba Summit (LTS) yang mana Aek Nauli telah ditunjuk  sebagai tuan rumah penyelenggaraan Penanaman Pohon Kenangan (Tree Planting Ceremony). Dalam acara tersebut, dilokasi arboretum di sekitar kawasan telah ditanam sekitar 100 batang pohon yang terdiri dari 26 jenis. Yang ditanam delegasi LTS yang berasal dari berbagai Negara. Lokasi penanaman pohon kenangan ini menjadi suatu tempat bersejarah yang akan selalu dikenang dan bisa dijadikan objek wisata turun temurun khususnya bagi pengadopsi pohon dan keturunannya. Objek Ekowisata Aek Nauli dan sekitarnya adalah the second house of Siantar Hash karena para hasher sering kali berkunjung ke tempat ini untuk menikmati keindahan alam dan hutan Aek Nauli.
MANFAAT KEGIATAN

Kegiatan ini diharapkan agar memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain kepada BPK Aek Nauli, masyarakat sekitar, dan pemerintah. Bagi BPK Aek Nauli manfaatnya adalah meningkatkan eksistensi karena akan dikenal oleh kalangan yang lebih luas, bahkan sampai ke mancanegara. Bagi masyarakat sekitar, yang bertempat tinggal di Aek Nauli akan memberikan sumber penghasilan tambahan sebagai penyedia makanan, porter, dan jasa lainnya. Selain manfaat ekonomi, juga akan memberi manfaat sosial antara lain menambah rasa betah tinggal di remote area. Dengan banyaknya pengunjung diharapkan menjadi pengobat kejenuhan hidup di
                          
pinggiran hutan pinus. Bagi pemerintah, akan memberikan manfaat berupa terpeliharanya kawasan dari kerusakan dan adanya inovasi baru di bidang ekowisata yang memungkinkan untuk diterapkan di daerah lain. Dengan ber ekowisata berarti mendapatkan penghasilan tambahan dari hutan tanpa merusak, bahkan turut mengkonservasi hutan tersebut.  
















































1 komentar:

  1. saya berminat untuk melakukan wisata di aek nauli terutama tentang budidaya lebahnya. Tapi saya belum pernah sebelumnya pergi kesana. Apakah anda memiliki kontak yang bisa membantu saya pada saat di lokasi?

    BalasHapus