BERGURU PADA ALAM TERKEMBANG
DI OBJEK EKOWISATA AEK ANULI
Oleh: Muhammad
Ali, MLS
Ekowisata
adalah suatu bentuk perjalanan wisata yang berwawasan lingkungan, mempunyai
unsur pendidikan konservasi dan mempunyai kepedulian terhadap masyarakat lokal.
Belajar
pada alam terkembang adalah belajar yang paling indah, karena kita akan menyadari betapa kuasanya Tuhan yang maha esa
dengan segala ciptaannya. Untuk itu
marilah belajar dari
alam yang demikian indah dan mempesona, keingintahuan kita akan bertambah dari
hari ke hari, apalagi dipadukan dengan kemajuan teknologi
informasi maka akan lengkaplah ilmu yang kita
miliki. Pengunjung pada Hutan Penelitian Aek Nauli dapat langsung belajar di
alam terbuka.
Berdampingan dengan alam, bersentuhan dengan pepohonon, dan
beratapkan canopy rindang pepohonan hutan dibalut udara sejuk dengan hembusan angin sepoi. Ibarat satu paket
kenikmatan yang akan menambah kesegaran
tubuh dan sukar untuk diungkapkan dengan kata-kata yang seindah apapun. Dalam
perjalanan, alam akan menyuguhkan panorama indah melihat danau toba dari sudut
pandang berbeda yaitu dari ketinggian 1384 m.dpl. Para treker juga dapat menikmati Nephentes ( kantong semar) tumbuhan langka yang sukar
dijumpai di sembarang tempat.
Hutan
Penelitian Aek Nauli telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan
Khusus (KHDTK) melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.39/Menhut-II/2005,
tanggal 7 Pebruari 2005. Luas arealnya
adalah 1.900 hektar. Mandat utama yang dibebankan sebagai tujuan khusus kawasan
ini, selain untuk tujuan penelitian
kehutanan dalam arti luas, adalah untuk pengembangan kegiatan
ekowisata. Sejak tahun 1996, Kawasan Hutan Penelitian Aek Nauli yang saat ini
sudah menjadi KHDTK Aek Nauli, telah dipromosikan menjadi Daerah Tujuan Ekowisata.
Berbagai kegiatan ekowisata telah banyak dilakukan, baik dari kalangan pelajar,
mahasiswa, maupun
masyarakat umum. Bahkan pengunjung dari mancanegara pun turut ambil bagian. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli,
sebagai lembaga yang diberi mandat untuk mengelola kawasan ini, secara bertahap
terus melakukan pembenahan, perbaikan, penataan, dan penambahan produk
ekowisata guna meningkatkan minat pengunjung. Hal-hal yang sudah dilakukan
anatara lain pembuatan jalur trekking, camping
ground, picnic area, shelter, arboretum, dan
pembinaan pegawai maupun warga untuk dijadikan
tenaga pemandu wisata yang profesional. Pembinaan kepada ibu-ibu darma wanita juga tidak
ketinggalan guna meningkatkan pelayanan
pengunjung, khususnya pelayanan konsumsi.
Saat ini KHDTK Aek Nauli mempunyai
keunggulan komparatif dibandingkan
daerah kunjungan lain, antara lain adalah keamanan pengunjung sangat terjaga, alam yang indah, segar, nyaman dan
pelayanan satu atap. Disamping itu
ada juga fasilitas kantor yang dapat digunakan untuk kegiatan edukasi seperti
perpustakaan, ruang pertemuan, gedung olah raga, guest house. Beberapa laboratorium juga dapat dijadikan arena
belajar dan studi banding pengunjung. Keunggulan lain adalah letaknya yang
strategis berada pada jalur lintas Sumatera dan dekat dengan kawasan wisata
Danau Toba, sehingga pengunjung dapat mengkombinasikan wisata air danau toba
dengan wisata hutan dataran tinggi Aek Nauli. Hal ini merupakan perpaduan
wisata yang sangat menarik yang menjanjikan petualangan alam lebih kompleks
yang tentunya akan membuat pengunjung merasa lebih puas dan tertantang. Untuk tahun 2012 jumlah pengunjung sudah
lumayan banyak yaitu 2116 orang dari berbagai group.
Sungai yang Mengalir dekat Camping Ground |
LETAK DAN AKSESIBILITAS KHDTK
AEK NAULI
Secara administrasi
pemerintahan, KHDTK Aek Nauli termasuk dalam wilayah Desa Sibaganding,
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, dan terletak di jalan lintas
Sumatera tepatnya di lintas Pematang Siantar – Parapat yang berjarak 10 km dari
Kota Wisata Parapat dan mudah terjangkau.
FASILIAS YANG TELAH ADA
Piknik
Area, Bumi Perkemahan (Camping Ground), empat buah shelter dan jalur treking (ringan
dan sedang). Kegiatan yang dapat dilakukan pengunjung adalah
Berkemah, Outbond Training, Treking,
Turun tebing, Jalan santai,
Pengamatan burung (Birds watching),
Pengamatan Budidaya lebah madu,
penyadapan getah kemenyan dan getah pinus. Kegiatan-kegiatan seperti ini
akan menjadi pengalaman yang tidak adakan terlupakan karena pengunjung dapat
memanen sendiri Hasil Hutan Bukan Kayu.
Aek Nauli sebenarnya sudah dikenal secara
internasional, hal ini terbukti ketika adanya Lake Toba Summit (LTS) yang mana Aek Nauli telah ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Penanaman
Pohon Kenangan (Tree Planting Ceremony).
Dalam acara tersebut, dilokasi arboretum di sekitar kawasan telah ditanam
sekitar 100 batang pohon yang terdiri dari 26 jenis. Yang ditanam delegasi LTS yang berasal dari berbagai Negara.
Lokasi penanaman pohon kenangan ini menjadi suatu tempat bersejarah yang akan
selalu dikenang dan bisa dijadikan objek wisata turun temurun khususnya bagi
pengadopsi pohon dan keturunannya. Objek Ekowisata Aek Nauli dan sekitarnya adalah the second house of Siantar Hash karena
para hasher sering kali berkunjung ke
tempat ini untuk menikmati keindahan alam dan hutan Aek Nauli.
MANFAAT KEGIATAN
Kegiatan ini
diharapkan agar memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain kepada
BPK Aek Nauli, masyarakat sekitar, dan pemerintah. Bagi BPK Aek Nauli
manfaatnya adalah meningkatkan eksistensi karena akan dikenal oleh kalangan
yang lebih luas, bahkan sampai ke mancanegara. Bagi masyarakat sekitar, yang
bertempat tinggal di Aek Nauli akan memberikan sumber penghasilan tambahan
sebagai penyedia makanan, porter, dan jasa lainnya. Selain manfaat ekonomi,
juga akan memberi manfaat sosial antara lain menambah
rasa betah tinggal di remote area. Dengan
banyaknya pengunjung diharapkan menjadi pengobat kejenuhan hidup di
pinggiran hutan
pinus. Bagi pemerintah, akan memberikan manfaat berupa terpeliharanya kawasan
dari kerusakan dan adanya inovasi baru di bidang ekowisata yang memungkinkan
untuk diterapkan di daerah lain. Dengan ber ekowisata berarti mendapatkan
penghasilan tambahan dari hutan tanpa merusak, bahkan turut mengkonservasi
hutan tersebut.