Jumat, 29 November 2013

Sampuran Widuri Indah Bagai Lukisan



Sampuran Widuri

 Indah Bagai Lukisan

Muhammad Ali, MLS

 

Sampuran Widuri adalah nama yang indah seindah tempatnya. Udara nan sejuk menambah betah berlama-lama menikmati sampuran ini. Objek yang sangat mempesona ini bak lukisan hidup yang tiada bandingnya.

 

 

            Sampuran Widuri yang berada di Dusun III, Desa Dolok Merawan,  Kecamatan Dolok Merawan, tepatnya di Kampung Rebah. Sampuran Widuri mempunyai ketinggian sekitar 35 meter.   Obyek wisata ini di kelola oleh yang punya lahan bekerja sama dengan Desa Dolok Merawan. Untuk menuju air terjun ini sangatlah mudah, dari Simpang Baja Lingge hanya berjarak sekitar 1,5 km. Sayangnya angkutan umum tidak ada menuju ke lokasi. Pengunjung bisa menyewa ojek yang sengaja parkir di simpang dengan harga sekitar Rp.10.000. sekali jalan. Bagi pengendara sepeda motor atau yang menaiki kenderaan pribadi bisa langsung masuk ke lokasi dekat dengan air terjun. Setiap pengunjung yang ingin melihat air terjun atau trekking dikenakan biaya sebesar Rp.2.500/ orang sudah termasuk biaya parkir, sesuai dengan Perdes Dolok Merawan No.01 Tahun 2006.  Air Terjun ini mengingatkan penulis pada air terjun Lembah Anai yang berada di jalan lintas Bukitinggi – Padang. Hanya saja jarak tempuh agak berbeda. Air Terjun Lembah Anai berada pada di jalan Lintas sehingga pengunjung dapat menikmati air terjun dari kendaraan, sedangkan  Sampuran Widuri pengunjung harus  ekstra trekking untuk menuju Air Terjun. Sebenarya bagi eksplorer sejati Sampuran Widuri lebih punya nilai jual dan menantang dibandingkan Air Terjun lembah Anai. Tapi sayang mungkin kurangnya promosi yang dilakukan sehingga sampuran ini kurang terekspos sehingga jadi barang langka.

 

Kepedulian para pengambil keputusan di Sumatera Utara, khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai untuk mengeksplor  tempat-tempat wisata  sebenarnya sudah lumayan baik dan sangat disadari bahwa sektor Pariwisata akan dapat meningkatkan PAD, tapi kok masih ada tempat wisata yang terbengkalai seperti Sampuran Widuri ini. Sepertinya keseriusan itu masih seperti menari poco-poco maju mundur gak jauh melangkah. Mungkin takut kalau-kalau dana besar yang akan dikeluarkan untuk usaha pengembangan suatu objek wisata akan gagal. Sebenarya kalau mau mengembangkan suatu objek wisata seperti Sampuran Widuri tidak perlu harus mengeluarkan dana yang besar, karena objek wisata seperti ini harus dikembangkan dengan  konsep Ekowisata yaitu mengembangkan suatu objek wisata dengan melibatkan masyarakat setempat (Community Based Tourism). Pembangunan Shelter bisa menggunakan bahan


 
 tempatan seperti bambu dan kayu-kayu kecil atau kayu kelapa yang sudah tua dengan beratapkan ijuk atau atap rumbiah dan memanfaatkan pekerja lokal.  Demikian juga dalam membangun tempat duduk-duduk. Konsep ini akan terasa lebih alami dan diyakini akan bisa mengundang minat orang kota untuk berkunjung dan bisa saja akan menarik wisatawan asing. Karena umumnya bangunan di kota apalagi di negara luar sudah menggunakan semen, keramik, besi dan bahan-bahan tidak ramah lingkungan lainnya. Sehingga kalau bahan-bahan tersebut tetap kita gunakan untuk membangun suatu objek wisata alam dirasa kuranglah serasi.

                                                        
Trekker sedang di lereng Gua
                                               


Hal ini dapat kita lihat pada Sampuran Widuri, dimana tempat duduk yang disediakan sudah menggunakan keramik sehingga kesan ekowisata sudah tidak terlihat lagi. Apalagi keramik udah berlumut, maka lengkaplah ketidak harmonisannya dengan alam. Ditambah lagi tidak adanya MCK dan tempat pembuangan sampah pada objek ini membuat sampah plastik bak bunga yang sedang mekar berwarna warni menghiasi tanah dan rumput. Penulis juga heran untuk apa retribusi dikutip kalau tidak ada seorang pun bertugas kebersihan dan membuat MCK sederhana atau setidak-tidaknya ada tulisan “Dilarang Membuang Sampah” Sehingga konsep Back to Nature dapat benar-benar diaplikasikan pada objek ekowisata ini.

                    
Tangga Menuju Sampuran Widuri
                                                 


Sampuran Widuri adalah sebuah tempat yang sangat menyenangkan, lokasi ini dengan mudah dapat terjangkau. Bagi yang ingin sedikit berolah raga dan membakar lemak tubuh inilah tempat yang sangat ideal. Satu-satunya jalan untuk menuju air terjun adalah dengan  menuruni 135 anak tangga. Anak tangga sudah terbuat dari batu dan semen sehingga pengunjung dapat merasa aman turun dan naiknya. Pada anak tangga ke 50 pemandangan spektakuler dapat dinikmati yaitu air terjun Sampuran Widuri seutuhnya dapat kita intip melalui celah-celah pepohonan dan inilah spot paling indah untuk melihat air terjun. Pada tangga ke 100 pengunjung mulai terhembus butiran air bak embun menyiram. Percikan air sepoi-sepoi mulai membasahi pengunjung. Makin dekat ke lokasi, pengambilan foto mulai terganggu dengan bertambah derasnya air menermpa. Kenikmatan alami  seperti ini tidak akan didapat di perkotaan. Pengunjung dapat mandi sepuasnya pada aliran sungai yang sedikit dangkal, memang airnya seperti kebanyakan sungai-sungai ditempat lain  tidaklah terlalu jernih. Tetapi kesejukan terpaan air terjun dapat merobah suasana menjadi lebih nikmat. Monyet-monyet liar yang melompat dari satu dahan ke dahan lain untuk mendapatkan buah kesayangan mereka adalah pemandangan yang cukup unik, karena terkadang ada monyet yang usil duduk termenung di atas pohon melihat pengunjung yang sedang mandi, ada pula yang seolah mencibir tak suka dikunjungi karena mereka merasa terusik dengan datangnya manusia ke habitat mereka.
 
Pohon Tua Di Sampuran Widur


Kegiatan yang dapat dilakukan:
Perkemahan sangat ideal dapat dilakukan di tempat ini karena dekat dengan air sehingga mempermudah para pekemah untuk melakukan kegiatan. Kegiatan Outbound seperti flaying fox melewati sungai dan kegiatan panjat tebing bisa dilakukan ditempat ini dan bisa dijadikan pusat outbound di Kabupaten Serdang Bedagai. Demikian juga para keluarga yang ingin melakukan piknik di Sampuran Widuri adalah tempat yang sangat sesuai walaupun harus menuruni anak tangga yang demikian banyak. Bagi peminat fotografi, dapat memadukan antara perkebunan, air terjun dan sungai, juga sedikit suasana hutan sekunder. 
Serdang Bedagai bukan hanya memiliki Pantai tapi juga Bukit,  Air terjun yang indah dan Hutan. Maka mari kita ekspose tempat-tempat wisata lain demi meningkatkan kesadaran berwisata.















         




















































Rabu, 27 November 2013


ISTANA penyu di pulau berhala

oleh,

muhammad ali, MLS

Pulau Berhala memiliki koleksi penyu Super besar yang  bisa di naiki. Pulau ini ibarat mutiara  paling luar di Serdang Bedagai yang harus dijaga dan di poles agar tetap bercahaya dan punya nilai jual yang mahal.

Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai yang selama ini kurang dikenal oleh masyarakat luar, sekarang telah berobah menjadi suatu kecamatan yang sering dikunjungi wisatawan. Karena Kecamatan Tanjung Beringin ini mempunyai tempat wisata yang cukup dikenal yaitu Pulau Berhala. Pulau seluas 5 ha.ini telah merobah wajah Kec. Tanjung Beringin menjadi pintu gerbang  bagi wisatawan untuk mengunjungi pulau eksotis ini. Wisatawan yang berkunjung ke pulau ini umumnya adalah para eksplorer.  Kalau boleh di katakan Kecamatan Tanjung Beringin telah menjadi dua bagian yaitu Tanjung Beringin Daratan dan Tanjung Beringin Pulau. Pulau ini hanya dihuni oleh Marinir dan TNI Anggkatan Darat.   



Berarti tidak ada penduduk lain yang menetap di sini kecuali para pekerja musiman yang melakukan perbaikan-perbaikan infrastruktur. Pulau Berhala akhir-akhir ini telah menjadi sejenis ikon Pariwisata Serdang Bedagai selain Theam Park yang berada di Kecamatan Pantai Cermin. Pulau ini  merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatas dengan Malaysia. Berada di titik koordinat 030  46’38”U dan 990 30’03”T, Pulau Berhala hanya berjarak 17 km dari bibir pantai Tanjung Beringin atau 65 km dari Belawan. Walaupun hanya berjarak 17 km dari Tanjung Beringin 


Tetapi karena kondisi kapal yang pas-pasan atau kapal kecil maka lama perjalanan bisa menjacapai 3,5 sampai 4 jam itupun kalau gak pakek mogok hehehe. 




Kawasan pulau Berhala terdiri dari tiga pulau kecil yakni Pulau Berhala sebagai pulau induk , Pulau Sokong Siembah dan Pulau Sokong Nenek. Pulau Sokong Si Embah terletak agak jauh dari Pulau Berhala sekitar kira—kira 50 m sehingga bagi wisatawan yang akan pergi kesana harus menaiki boat atau kapal. Sedangkan untuk berkunjung ke Pulau Sokong Nenek sangat mudah karena pada saat pasang surut pulau tersebut menyatu dengan Pulau Berhala sehingga pengunjung bisa berjalan kaki menuju pulau Sokong Nenek dengan mudahnya sambil menikmati pasir putih. Potensi wisata yang dimiliki pulau ini memang luar biasa. Laut yang bersih dan jernih serta alam tropis yang benar-benar masih asli.



Untuk membangun pulau kecil yang memiliki panjang pantai 700 meter berpasir putih memang harus di tangani secara serius karena pulau ini jauh dari pantauan para pengambil keputusan di Serdang Begadai. Untuk memonitor pembangunan atau fasilitas di pulau ini harus dilakukan secara serius sehingga dana yang dikeluarkan tidak sia-sia belaka. Seperti kita lihat saat ini fasilitas yang telah dibangun dengan dana yang tidak sedikit seperti Shelter, anak tangga yang demikian banyak (hampir seribu anak tangga), barak-barak marinir dan lainnya sepertinya kurang terawat. Sehingga jika ingin dibangun kembali sebaiknya dilakukan program satu paket dengan perawatan. Kalau tidak dilakukan perawatan sepertinya kerjaan sia-sia, berarti cuma program penghamburan uang negara. Demikian juga kondisi pantai, sepertinya tidak diperhatikan sama sekali kebersihannya. Contohnya ada pohon tumbang sampai mengering mengotori pantai dekat Sokong Nenek dibiarkan demikian dan ini sangat mengganggu bagi pejalan kaki dan terkesan benar-benar pulau yang tertinggal.
Snorkling dan Diving



Tidak jauh dari pulau Sokong Nenek  para snokler bisa menikmati tumbuhan ganggang, rumput laut , terumbu karang juga ikan-ikan yang meliuk-liuk berwarna warni menghiasi dasar laut yang jernih. Snorkling bisa dilakukan dari mulai pulau sokong nenek ke arah dermaga Pulau Berhala dan ini tempat yang paling ideal dan indah untuk melakukan eksplorasi bawah laut. Terumbu karang di Pulau Berhala ini kelihatannya banyak yang tidak utuh lagi, sepertinya masih muda atau rusak akibat sesuatu. Kalau kita bandingkan dengan Pulau Rubiah di daerah Sabang, terumbu karangnya banyak yang masih utuh. Khusus untuk kegiatan diving tidak semua pengunjung dapat melakukan karena diving memerlukan keahlian khusus dan lebih beresiko. Sehingga yang dibenarkan untuk diving adalah yang benar-benar telah bersertifikat baru diberi izin.  Pulau Sokong Si Embah berjarak kira-kira 50 m dari Pulau Berhala. Di sisnilah sorganya memancing bagi pemancing maniak. Karena bertarik-tarikan dengan ikan berukuran besar sudah biasa dilakukan para mancing maniak. Ikan kerapu dengan mudah dapat ditemukan di pulau ini. Bagi penjelajah hutan bisa mencoba menelusuri hutan alam di pulau ini. Pohon-pohon besar seperti Rengat, Jeluntung, Meranti, Ketapang dan lainnya juga menghiasi pulau seluas 5 ha ini.  Dalam hutannya, hidup berbagai jenis hewan seperti Napu, Biawak,  Ular dan berbagai hewan lainnya. Biawak selalu saja muncul dari semak dekat barak marinir, sehingga bisa menjadi yang dinantikan bagi penggemar fotografi demikian juga penyu selalu naik ke pantai pada saat bertelur. Penyu menggali pasir hingga sedalam 1 meter dan menyimpan telurnya disana. Karena banyaknya penyu, pasir pantai selalu tampak berukir jejak binatang itu. Atraksi Penyu ( melihat penyu ) bertelur  bisa menjadi andalan wisata Pulau Berhala. Kalau hanya pantai dan karang mungkin bisa saja di dapat di tempat lain, tetapi kombinasi yang terbilang lengkap antara Hutan, Pantai, Memancing, Diving, Snorkling, dan melihat atraksi hewan seperti penyu dan lainnya menjadi suatu paket wisata yang layak jual.   
Saran :
Di pinggiran pantai pulau ini sebaiknya ditanami dengan pohon-pohon cemara dan juga ketapang  kalau pohon-pohon ini di tata pada pinggiran pantai akan menjadi tempat berteduh wisatawan dan terkesan sangat alami dan akan menambah keidahan pulau berhala ini.  Hal-hal sekecil apapun sebenarnya bisa dilakukan kalau yang bertanggungjawab pada tempat itu perduli keindahan dan kebersihan. Penataan tempat-tempat strategis seperti mercusuar perlu dikalukan pembenahan, agar pengunjung dapat menikmati alam yang terbentang luas. Pulau berhala seharusnya bisa juga menjadi tempat bisnis seperti penjuakan sovenier, berupa kaus, gantungan kunci dan lainnya. Ini penting karena sovenier dari satu tempat yang unik pasti sangat diminati wisatawan. Demikian juga alat transportasi seperti boat sebaiknya mengutamakan safety. Setiap penumpang harus dibekali pelampung mengingat ombak yang terkadang cukup mengkhawatirkan wisatawan. Boat yang mengangkut Wisatawan ke Pulau Berhala sebaiknya tertutup sehingga pada saat hujan tiba penumpang tidak basah kuyup. Hal ini sangat penting karena kenyamanan penumpang/ wisatawan adalah nilai jual yang paling baik dari suatu perjalanan.